-------------------------------------------------- keperawatan: TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI
ANGGA LESMANA

Minggu, 01 Juli 2012

TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI

A.    PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
Tanda-tanda infeksi secara klinis dapat dilihat pada respon klinis lokal dan sistematik. Tanda klinis lokal : rubor (kemerahan), kalor (panas), dolor (rasa sakit atau nyeri, tumor (pembengkakan), dan fungtiolaesa (keterbatasan anggota gerak).
Ada beberapa hal yang perlu kita kaji dalam prinsip pencegahan infeksi, antara lain :
1.        TRANSMISI KUMAN
Transmisi kuman merupakan proses masuknya kuman ke dalam tubuh manusia yang dapat menimbulkan radang atau penyakit.proses tersebut melibatkan beberapa unsur,di antaranya:


a.       Reservoir merupakan habitat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme, dapat berupa manusia, binatang, tumbuhan maupun tanah.
b.      Jalan masuk merupakan jalan masuknya mikroorganisme ke tempat penampungan dari berbagai kuman, seperti saluran pernapasan, pencernaan, kulit, dan  lain-lain.
c.       Inang (host) tempat berkembangnya suatu mikroorganisme , yang dapat didukung oleh ketahanan kuman.
d.      Jalan keluar tempat keluar mikroorganisme, dari reservior,  seperti sistem pernapasan,sistem pencernaan, alat kelamin, dan lain-lain.
e.       Jalur penyebaran merupakan jalur yang dapat menyebarkan berbagai kuman mikroorganisme ke berbagai tempat seperti air, makanan, udara, dan  lain-lain.

2.        TEKNIK ISOLASI
Ada 3 poin utama yang perlu diingat untuk teknik isolasi :
a.       Teknik isolasi adalah sebutan untuk metode perawatan pasien dengan penyakit yang mudah tertular.
b.      Penting bahwa setiap orang bertanggung jawab dan menggunakan teknik isolasi yang tepat untuk mencegah penyebaran penyakit untuk orang lain.
c.       Seluruh benda-benda yang berhubungan dengan eksresi, sekresi, darah atau cairan tubuh yang mengandung mikroba yang sudah dikenal atau masih dalam dugaan harus dianggap terkontaminasi bahan-bahan potensial inspeksi, ini harus diberlakukan dengan cara khusus.

B.     TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI
1.      CUCI TANGAN
a.      Pengertian Cuci Tangan
Mencuci kedua tangan merupakan prosedur awal yang dilakukan perawat atau petugas kesehatan dalam memberikan tindakan. Tindakan ini yang bertujuan untuk membersihkan tangan dari segala kotoran, mencegah terjadi infeksi silang melalui tangan dan persiapan bedah atau tindakan pembedahan agar miroorganisme yang dapat mengakibatkan infeksi tidak berpindah ke pasien, pengunjung, dan tenaga kesehatan. Sebaiknya waktu pencucian tangan dilakukan :
1)      Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
2)      Awal dan akhir dari perawatan persalinan bagi yang berada dalam ruangan maternity,  juga bagi perawatn pasien pre dan post operasi
3)       Sebelum menyediakan makanan dan menyuapi pasien
4)      Setelah menyentuh alat yang terkontaminasi
5)      Sebelum menyiapkan obat bagi pasien
6)      Sebelum memegang alat steril bagi pasien, yaitu pasien telah menggunakan urinal sebelum dan sesudah makan

b.      Langka-Langkah Mencuci Tangan
1)      Langkah 1:
a)      Telapak dengan telapak

2)      Langkah 2:
b)      Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dan telapak kiri di atas punggung tangan kanan
3)      Langkah 3:
c)      Telapak dengan telapak dan jari saling terkait
4)      Langkah 4:
d)     Letakkan pungguh jari pada telapak satunya dengan jari sering mengunci
 
5)      Langkah 5:
e)      Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya
6)      Langkah 6:
f)       Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan sebaliknya

7)      Langkah 7:
g)      Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, gerakkan memutar
c.       Teknik Mencuci Tangan
Adapun teknik –teknik mencuci tangan ada 3:
1)      Teknik mencuci biasa
a)      Alat dan bahan:
1.1  air bersih
1.2  handuk
1.3  Sabun
1.4  sikat lunak

b)      Prosedur kerja:                                                          
1.1  lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,seperti cincin atau jam tangan.
1.2  Basahi jari tangan,lengan hingga siku dengan air,kemudian sabuni dan sikat bila perlu.
1.3  Bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan dengan handuk atau lap kering.

2)      Teknik mencuci dengan desinfeksi
a)      Alat dan bahan:
1.1  Air bersih
1.2  Larutan desinfektan lisol atau savlon
1.3  Handuk atau lap kering
b)      Prosedur kerja:
1.1  Lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,seperti cincin atau jam tangan,
1.2  Basahi jari tangan,lengan hingga siku dengan air,kemudian dengan larutan desinfektan (lisol atau savlon)dan sikat bila perlu.
1.3  Bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan dengan handuk atau lap kering.

3)      Teknik mencuci steril
a)      Alat dan bahan:
1.1  Air mengalir
1.2  Sikat steril dalam tempat
1.3  Alkohol 70%
1.4  Sabun
b)      Prosedur kerja:
1.1  Lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,seperti cincin atau jam tangan.
1.2  Basahi jari tangan,lengan hingga siku dengan air,kemudian alirkan sabun(2-5 ml)ke tangan dan gosokkan tangan serta lengan sampai 5 cm diatas siku,kemudian sikat ujung jari,tangan lengan,dan kuku sebanyak kurang lebih 15 kali gosokan,sedangkan telapak tangan 10 kali gosokan hingga siku.
1.3  Bilas dengan air bersih yang mengalir
1.4  Setelah selesai tangan di bilas dan tetap diarahkan ke atas.
1.5  Gunakan sarung tangan steril.











2.      MENGGUNKAN SARUNG TANGAN STERIL
a.       Pengertian
Menggunakan sarung tangan merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi.
b.      Tujuan
1)      Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterial dari klien
2)       Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien
3)      Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat berpindah dari klien satu ke klien yang lainnya
c.       Persiapan alat
1)      Sarung tangan steril
2)      Wastafel/air mengalir untuk cuci tangan
3)      Handuk bersih
4)      Sabun

d.      Prosedur
1)      Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2)      Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang
3)      Lakukan cuci tangan
4)      Buka pembungkus kemasan bagian luar dengan hati-hati menyibakkannya ke samping
5)      Pegang kemasan bagian dalam dan taruh pada permukaan datar yang bersih tepat diatas ketinggian pergelangan tangan.
6)      Buka kemasan, pertahankan sarungtangan pada permukaan dalam pembungkus.
7)      Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Setiap sarung tangan mempunyai manset kurang lebih 5 cm (2 inci). Kenakan sarung tangan pada sarung tangan yang lebih dominan.
8)      Dengan ibu jari dan dua jari lainnya dari tangan non dominan, pegang tepi manset sarung tangan untuk tangan dominan. Sentuh hanya pada permukaan dalam sarung tangan.
9)      Tarik sarung tangan pada tangan yang dominan, lebarkan manset, pastikan bahwa manset tidak menggulung pada tangan, pastikan juga ibu jari dan jari-jari anda pada posisi yang tepat.
10)  Dengan tangan yang telah memakai sarung tangan, masukkan jari di bawah manset sarung tangan kedua.
11)  Tarik sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan. Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari sarung tangan yang dominan menyentuh bagian tangan non dominan yang terbuka. Pertahankan ibu jari sarung tangan non dominan abduksi ke belakang
12)  Jika sarung tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan, manset biasanya terbuka saat pemasangan. Pastikan untuk menyentuh bagian yang steril.

3.      MENGGUNAKAN GAUN (CELEMEK) PELINDUNG
a.      Pengertian gaun (celemek pelindung)
Gaun ( dari kain ) yang bersh atau disposable ( dari bahan sejenis kertas ) atau apron ( pakaian pelindung ) plastic digunakan saat seragam perawat kemungkinan akan kotor. Umumnya, gaun disposable digunakan di rumah sakit. Gaun harus mempunyai lapisan kedap air sehingga cairan dan cairan tubuh tidak dapat tembus.
b.      Memakai Gaun Bedah
1)      Pengertian :
Adalah memakai / memasang baju steril pada diri sendiri atau orang lain  setelah cuci tangan, dengan prosedur tertentu agar lokasi pernbedahan bebas dan mikroorganisme.
2)      Tujuan :
a)      Untuk menghindari kontaminasi.
b)      Agar tidak terjadi path luka operasi
c)      Agar lokal pembedahan dalam keadaan aseptik.

3)      Persiapan
a)      Baju steril dalam bungkusan set steril.
b)      Teman kerja (perawat sirkulasi) untuk membantu mengikat tali baju.

4)      Pelaksanaan Memakai baju steril untuk baju sendiri
a)      Cuci tangan dan pembedahan.
b)      Buka bungkusan steril yang berisi baju steril oleh perawat sirkulasi
c)      Ambil baju steril secara aseptic yaitu pegang baju pada garis leher bagian dalam dengan menggunakan    tangan kiri dan posisi tangan
d)     kanan tetap setinggi bahu.
e)      Buka lipatan baju dengan cara melepaskan bagian yang terjepit tangan dan jangan sampai terkontaminasi.
f)       Tangan kiri tetap memegang bagian leher baju kanan dan masukkan tangan kanan ke lubang lengan baju kanan, diikuti dengan tangan kiri dimasukkan ke lengan kiri.
g)      Perawat sirkulasi berdiri dibelakangnya untuk membantu mengikat tali baju dengan menarik bagian belakang leher baju
h)      Buka tali ikat pinggang, berikan salah satu ujung tali tersebut pada perawat sirkulasi.
i)        Dengan korentang tali tersebut terjepit, orang yang memakai baju memutarkan badannya, kemudian mengambil tali dan jepitan serta mengikat tali tersebut. Pada saat rnemutar tidak boleh terjadi kontaminasi.

5)      Memakaikan pada orang lain :
a)      Setelah kita memakai baju dan sarung tangan steril ambil baju dengan menggunakan bagian luarnya.
b)      Buka lipatan gaun dengan hati-hati dengan rnemegang pada leher.
c)      Buka lubang masuk tangan dengan sisi dalam menghadap pada yang akan dipasang, lakukan dengan hati – hati sehingga tidak menyentuh tangan.
d)     Pertahankan tangan kita pada area luar gaun dengan lindungan lengan gaun, hadapkan sisi gaun pada   yang dipasang, dia akan memasukkan tangannya pada gaun masuk.
e)      Setelah tangan kanan dan kiri masuk, sambil diangkat kedua lengan direntangkan supaya gaun masuk. Perawat sirkulasi membantu dari sisi dalam dan kemudian mengikat tali gaun. Buka ikat pinggang lalu berikan salah satu pada yang dipasang dan disuruh berputar dan berikan dan diikat.
c.       Gaun untuk ruang isolasi
1)      Pengertian
Menggunakan penutup, pelindung, seperti penutup kepala, masker, gaun/ baraskot, dan sarung tangan sebelum perawat masuk ke ruang isolasi.
2)      Tujuan
a)      Sebagai kewaspadaan untuk mengurangi penularan mikroorganisme saat meraat pasien yang diisolasi
b)      Melindungi perawat dari penularan penyakit

d.      Jas Operasi Yang perlu diperhatikan
1)      Keringkan kedua lengan sebelum memakai jas operasi
2)      Tetap pegang bagian dalam jas operasi pada langkah pertama
3)      Perhatikan tehnik aseptic pada setiap langkah
4)      Ikuti prosedur yang telah ditetapkan uleh kamar operasi

e.       Langkah memakai jas operasi
1)       Ambil handuk atau lap tangan yang ada diatas jas operasi
2)      Keringkan kedua lengan
3)      Ambil jas operasi pada bagian bawah sisi leher dan juntai kebawah
4)      Buka lipatan jas secara perlahan dan masukkan kedua tangan kedalam kedua lengan jas
5)      Perhatikan kedua tangan tetap dalam lengan jas, sementara perawat sirkuler mengikat kedua tali dimulai dengan tali atas kemudian tali bawah




f.       Langkah melepas jas operasi
1)      Dengan tetap memakai sarung tangan kendorkan manset dan goyangkan kebawah sampai pergelangan tangan. Tahan jas dibagian bahu kanan (buka ikatan tali)
2)      Tarik lengan jas dari tubuh dengan memfleksikan siku
3)      Pegang bahu lengan sebelah kiri dan tarik lengan dengan posisi terbalik

4.      MENGENAKAN DAN MELEPASKAN MASKER
Pada kewaspadaan standar, masker digunakan untuk mencegah masuknya material yang berpotensi infektif ke dalam mulut, hidung, atau mata perawat selama prosedur dilakukan apabila darah/ cairan tubuh lain dapat memecik dekat muka perawat. Satu buah unit yang biasanya digunakan terdiri dari masker kertas dengan pelindung plastic jernih yang dapat ditarik ke atas dari masker untuk melindungi mata.
a.      Pengertian
Masker digunakan sebagai alatpengaman yang menutup lubang hidung dan mulut.
b.      Tujuan
1)      Mencegah atau mengurangi transmisi mikroorganisme melalui udara ( droplet infection ) saat merawat pasien yang diisolasi.
2)      Melindungi perawat dari infeksi pernafasan, seperti Tuberkulosis.
c.       Indikasi
1)      Saat membantu prosedur sprosedur steril
2)      Saat menyiapkan alat-alat steril untuk area steril
3)      Saat merawat pasien di ruang isolasi
d.      Persiapan alat
1)      Masker sekali pakai

a)      Menggunakan Masker
1.1  Prosedur
2.1  Cuci tangan
2.2  Tenukan tepi atas masker ( masker biasanya mempunyai strip logam tipis disalah satu tepinya yang dapat ditekuk untuk disesuaikan dengan pangkal hidung pengguna ). Periksa kebijakan institusi untuk menggunakan masker yang tepat.
2.3  Pegang masker pada kedua tali bagian tali. Ikat kedua tali tersebut di belakang kepala dengan tali di atas telinga.
2.4  Ikat kedua tali bawah di sekitar leher dengan tepi masker bawah tepat di bawah dagu. Ada juga jenis masker yang mempunyai tali elastic yang dikaitkan di kedua telinga.
b)      Melepas Masker
1.1  Prosedur
2.1  Bila menggunakan sarung tangan, lepaskan terlebih dahulu sarung tangan kemudian masker, baaru cuci tangan.
2.2  Lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi setengahnya dengan permukaan dalam saling beradapan.
2.3  Buang masker ke dalam tempat yang elah disediakan ( masker sekali pakai harus dibuang ke tong sampah infeksius yang berwarna kuning).

5.      TUTUP KEPALA PELINDUNG
Reservoar potensial lain untuk infeksi luka pasca operatif adalah rambut petugas. Walaupun rambut jarang disangka sebagai reservoar, dilaporkan adanya dua letupan kasus yang disebabkan oleh s. Aureus yang masing-masing ditemukan pada rambut seorang dokter dan seorang perawat. Tidak terdapat bukti bahwa topi mencegah penularan mikroorganisme dari rambut keluka operasi. Walaupun pemakaian penutup kepala mungkin sesuai untk mencegah rambut jatuh kelapangan operasi, namun keefektifan pelindung semacam itu berkaitan dengan kemampuannya menutupi semua rambut dan kulit kepala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar